10 Puisi Perjuangan yg WOW
berikut ini adalah Kumpulan Puisi Perjuangan yang anda bisa Baca.
Kumpulan Puisi Perjuangan |
Oleh Wijil Tukul
Di lembang ada kawan sofyan
jualan bakso kini karena dipecat perusahaan
karena mogok karena ingin perbaikan
karena upah ya karena upah
Di ciroyom ada kawan sodiyah
si lakinya terbaring di amben kontrakan
buruh pabrik teh
terbaring pucet dihantam tipes
ya dihantam tipes
juga ada neni
kawan bariah
bekas buruh pabrik kaos kaki
kini jadi buruh di perusahaan lagi
dia dipecat ya dia dipecat
kesalahannya : karena menolak
diperlakukan sewenang-wenang
Di cimahi ada kawan udin buruh sablon
kemarin kami datang dia bilang
umpama dironsen pasti nampak
isi dadaku ini pasti rusak
karena amoniak ya amoniak
Di cigugur ada kawan siti
punya cerita harus lembur sampai pagi
pulang lunglai lemes ngantuk letih
membungkuk 24 jam
ya 24 jam
Di majalaya ada kawan eman
buruh pabrik handuk dulu
kini luntang-lantung cari kerjaan
bini hamin tiga bulan
kesalahan : karena tak sudi
terus diperah seperti sapi
Di mana-mana ada sofyan ada sodiyah ada bariyah
tak bisa dibungkam kodim
tak bisa dibungkam popor senapan
di mana-mana ada neni ada udin ada siti
di mana-mana ada eman
di bandung - solo - jakarta - tangerang
Tak bisa dibungkam kodim
tak bisa dibungkam popor senapan
satu mimpi
satu barisan
Bandung 21 Mei 1992
DIBALIK SERUAN PAHLAWANPEMUDA UNTUK PERUBAHAN
Oleh Zshara Aurora
Kabut,
Dalam kenangan pergolakan bumi pertiwi
Mendung,
Pertandakah hujan deras
Membanjiri asa yang haus kemerdekaan
Dia dan semua yang ada menunggu keputusan sakral
Serbu.... Merdeka atau mati.. Allahu Akbar
Titahmu terdengar kian merasuk dalam jiwa
Dalam serbuan bambu runcing menyatu
Kau teruskan bunyi-bunyi ayat suci
Kau teriakan semangat juang demi negeri
Kau relakan terkasih menahan terpaan belati
Untuk ibu pertiwi..
Kini kau lihat,
Merah hitam tanah kelahiranmu
Pertumpahan darah para penjajah keji
Gemelutmu tak kunjung sia
Lindungan-Nya selalu dihatimu
Untuk kemerdekaan Indonesia abadi..
Puisi Ananda Rezky Wibowo
Indonesia Menangis
bahkan tercabik
dengan hebatnya penguasanya korupsi
tak peduli rakyatnya mengemis
Kesejahteraan tinggallah angan
keadilan hanyalah khayal
kemerdekaan telah terjajah
yang tersisah hanya kebodohan
Indonesiaku, Indonesia kalian
jangan hanya tinggal diam kawan
mari bersatu ambil peranan
sebagai pemuda untuk perubahan...
PERJUANGAN TAK PASTIPENGORBANAN
Puisi Rhindy Marfiyanti
Teriknya mentari menyentuh kalbu
Tak terasa angin merambah rasa
Hanya terasa peluh merambah jiwa
Ku coba melangkah ke sana
Tak jua ku temukan suatu hal
Ku langkahkan kembali kakiku
Tapi ku masih tak temukan sesuatu itu
Saat ku berhenti tuk bersandar
Ku memohon dan berserah
Apa aku di beri sebuah peluang
Tuk bisa hidup nyaman
Oh tuhan…….
Perjuangan ini sungguh meresahkan
Perjuangan ini sungguh membingungkan
Perjuangan ini tak menemukan jalan
Kaki tak kuat untuk melangkah
Jiwa tak kuat untuk bangun
Hati tak sanggup untuk merasa
Otak tak bisa untuk berfikir
Hidupku……….
Kenapa kau ditakdirkan seperti ini
Hanya berharap dari perjuangan yang tak pasti
Hidup ini terasa sangat membingungkan
Puisi Siti Halimah
Mengucur deras keringat
Membasahi tubuh yang terikat
Membawa angan, jauh ntah kemana ?
Bagaikan pungguk merindukan rembulan,
Jiwa ini terpuruk dalam kesedihan
Pagi yang menjadi malam,
dan Bulan yang menjadi Tahun.
Sekian lama telah menanti,
Dirinya tak jua terlepas.
Andai diriku sang Ksatria,
Aku sudah pasti menyelamatkannya.
Namun semua itu hanya mimpi.
Dirinyalah yang harus berusaha
untuk membawa dirinya pergi dari kegelapan abadi.
PAHLAWAN KU
Puisi Rezha Hidayat
Ohh........ Pahlawan ku
Bagaimana ku bisa
Membalas jasa-jasa mu
Yang telah kau berikan untuk bumi pertiwi
Haruskah aku turun ke medan perang
Haruskah aku mandi berlumurkan darah
Haruskah aku tertusuk pisau belati penjajah
Aku tak tahu cara untuk membalas jasa mu
Engkau rela mengorbankan nyawa mu
Demi suatu kemerdekaan yang mungkin
Tak bisa kau raih dengan tangan mu sendiri
Ohh......... pahlawan ku Engkau lah Bunga Bangsa
INDONESIA, AKU MASIH TETAP MENCINTAIMU
Puisi Ahmadun Yosi Herfanda
Indonesia, aku masih tetap mencintaimu
Sungguh, cintaku suci dan murni padamu
Ingin selalu kukecup keningmu
Seperti kukecup kening istriku
Tapi mengapa air matamu
Masih menetes-netes juga
Dan rintihmu pilu kurasa?
Burung-burung bernyanyi menghiburmu
Pesawat-pesawat menderu membangkitkanmu
Tapi mengapa masih juga terdengar tangismu?
Apakah kau tangisi hutan-hutan
Yang tiap hari digunduli pemegang hapeha?
Apakah kau tangisi hutang-hutang negara
Yang terus menumpuk jadi beban bangsa?
Apakah kau tangisi nasib rakyatmu
Yang makin tergencet kenaikan harga?
Atau kau sekadar merasa kecewa
Karena rupiahmu terus dilindas dolar amerika
Dan IMF, rentenir kelas dunia itu,
Terus menjerat dan mengendalikan langkahmu?
Ah, apapun yang terjadi padamu
Indonesia, aku tetap mencintaimu
Ingin selalu kucium jemari tanganmu
Seperti kucium jemari tangan ibuku
Sungguh, aku tetap mencintaimu
Karena itulah, ketika orang-orang
Ramai-ramai membeli dolar amerika
Tetap kubiarkan tabunganku dalam rupiah
Sebab sudah tak tersisa lagi saldonya!
Jakarta, 1997/2008
INDONESIAKU KINI
Puisi Awaliya Nur Ramadhana
Negaraku cinta Indonesia
Nasibmu kini menderita
Rakyatmu kini sengsara
Pemimpin yang tidak bijaksana
Apakah pantas memimpin negara
yang aman sentosa
Oh Indonesia tumpah darahku
Apakah belum terbit,
Seorang pemimpin yang kita cari
Apakah rasa kepemimpinan itu
masih disimpan di nurani
Tertinggal di lubuk hati
Tak dibawa sekarang ini
Rakyat membutuhkanmu
Seorang Khalifatur Rasyidin
Yang setia dalam memimpin
Menyantuni fakir miskin
Mengasihani anak yatim
Kami mengharapkan pemimpin
yang soleh dan solehah
Pengganti tugas Rasulullah
Sebagai seorang pemimpin ummah
Yang bersifat Siddiq dan Fatanah
Andaikan kutemukan
Seorang pemimpin dunia
Seorang pemimpin agama
Seorang pemimpin Indonesia
Hanya Allah Yang Mengetahuinya
Untuk Ibu Pertiwi
Bukit-bukit di negeriku ini tenggelam oleh darah dan air mataApa yang dapat dilakukan oleh seorang anaknya yang merantau?
Untuk masyarakatnya yang sengsara?
Apa pula gunanya keluh kesah
Seorang penyair yang sedang tidak dirumah?
Seandainya rakyatku mati dalam pemberontakan menuntut nasibnya,
Aku akan berkata "Mati dalam perjuganan lebih mulia dari hidup dalam penindasan"
Tapi rakyatku tidak mati sebagai pemberontak
Kematian adalah satu-satunya penyelamat mereka,
Dan penderitaan adalah tanah air mereka
Ingatlah saudaraku,
Bahwa syiling yang kau jatuhkan
Ke telapak tangan yang menghulur dihadapanmu,
Adalah satu-satunya jembatan yang menghubungkan
Kekayaan hatimu dengan cinta di hati Tuhan.
Puisi Seorang Guru
hidup penuh lika-likumenjadi seorang pengajar mungkin jalan ku sekarang
tanpa imbalan bahkan orang lain melihat ini percuma
tapi disini aku mewariskan mimpi indah ku kepada mereka
dengan penuh harap aku menjalankannya
mendambakan melihat mereka besar nanti
saat mereka menjadi seorang yang besar
dan itulah saat-saat aku bahagia
karya: Agung Pryanda
PUISI PAHLAWAN
Dengan penuh semangat engkau berjuang
Melawan penjajah, yang menjajah negerimu,
negeri Indonesia
Tanpa rasa takut, engkau perjuangkan negerimu untuk merdeka.
Engkau bersumpah akan memperjuangkan negerimu untuk merdeka,
walaupun engkau harus mati di tangan penjajah
Pahlawanku …
Engkau berhasil untuk memerdekakan negerimu,
negeri Indonesia
Rakyatpun bersorak untuk dirimu
merdeka … merdeka …
Pahlawanku …
Terimakasih …
Jasamu akan kukenang selalu
oleh : Wina Khairunnisa FitraPuisi Negaraku di pintu Kritis
negaraku seperti rumah sakit
penderang denyut nadi para dewa
penggempur kenikmatan mereka…
atas penghabisan tengkorak-tengkorak kehidupan…
negaraku yang dulu adalah surga
kini telah berubah menjadi kuburan
negaraku begitu terombang-ambing
berasuh janji manis dewa-dewa
kenikmatan bergempur penderitaan
inilah kekritisan negaraku
dewa seperti layaknya iblis
yang hanya mengucap janji
tapi hanya janji kosong
seperti debu yang lenyap…
ketika semua tercapai
negaraku hancur lebur…
dibawah tangan dewa-dewa kerdil..
pelempengan kekuasaan dan uang…
penindak kekerasan dan kematian…
hmmm…
sengsaranya para liliput yang menghias negaraku…
mereka hidup seperti batu karang…
yang hendak di punahkan…
inilah negaraku…
negaraku di pintu kritis….
Karya : Gracia Sari Asinta
PUISI DEMI INDONESIAKU
Kami berdiri bersama..
Menatap langit lazuardi yang membiru..
Ya, hari itu adalah hari yang takkan kulupakan..
21 MEI 1908, kami bertekad untuk satukan Indonesia..
Kami berjuang bersama..
Demi kebangkitan Nusantara..
Meski harus ada yang dikorbankan..
Dan harus ada darah yang ditumpahkan..
Kami takkan gentar..
Hari demi hari kami lalui demi negriku..
Hingga kami, seluruh pemudi pemuda bersatu..
Ikrarkan janji yang suci, Sumpah Pemuda..
‘Tuk majukan Indonesia..
Akhirnya, penantian dan jerih payah kami terbayar..
Dengan bangga, kami mengumandangkan Indonesia Raya..
Sembari menatap Sang Merah Putih yang berkibar..
Menjulang di langit, menembus kegelapan..
Jika sekarang kami ingat hari itu..
104 tahun yang lalu, kami menatap langit bersama..
Kami memimpikan kemerdekaan..
Kami haus akan kebebasan dari penjajah..
Genaplah sudah perjuangan kami..
Banting tulang membangun negeri..
Segenap hati mengucap janji-janji suci..
Kepadamu Indonesia, kami berbakti..
Dengarlah!
Nama Indonesia diteriakkan di seluruh penjuru dunia..
Kami bangsa yang besar!
SEkuat tenaga kami bangkit dari keterpurukan..
Tapi, belum berarti perjuangan kami telah selesai..
Jalan ‘tuk majukan Indonesia masih jauh..
Bahkan semakin terjal hari ke hari..
Akankah kita mampu menghadapinya?
Ataukah kita menyerah sampai disini?
Generasi muda!
Janganlah kau diam saja..
Janganlah kau sia-siakan hidupmu..
Kaulah pilar-pilar negeri ini!
Pejuang bagi Indonesia baru!
Generasi muda!
Bersoraklah! Bangunlah demi Indonesia!!
–Val–
PUISI DIRGAHAYU,INDONESIAKU SAYANG INDONESIAKU MALANG
Assalamu alaikum indonesiaku…
Assalamu alaikum … wahai para pejuang …
Telahkah sampai kabar tentang negeri ini padamu…
Negeri yang kau pertaruhkan dengan jiwa raga
Negeri ini… tak baik-baik saja…
Pertiwi kini menangis menyambut pagi…
Ya, indonesiaku sayang… indonesiaku malang…
Negeri yang penuh anugrah…
Suhanallah … negeri yang sangat indah …
BAPAK JENDERAL SUDIRMAN… apa kabar?
Benarkah engkau pernah ada? Bagaimana sosokmu?
Indah sekali ‘dongeng’ perjuanganmu… tapi…
Semua hanya tertulis dalam buku sejarah,
terpampang pada monumen-monumen kenangan
semangatmu … entah siapa yang mewarisinya
cintamu pada negeri ini … siapa yang melanjutkannya.
Pemimpin kami kini … sangaaat sibuk,
Dengan kilatan sepatu, jas mahal, mobil mewah, istana megah … rambut klimis
Mencari kamera … mengumbar kata bijak …
Itulah wajah indonesia kini…
INDONESIAKU SAYANG INDONESIAKU MALANG
DIRGAHAYU UNTUKMU … jangan jadi sejarah… negriku …
Seperti para pejuangmu …
karya : anie ( DIRGAHAYU INDONESIA )
FB : http://facebook.com/citinurasniati
syukur……..
kupanjatkan padamu tuhan
terimakasih….
kuucapkan padamu pahlawan negeri
berkatmu…..
negera merdeka
bebas dari para penjajah
yang ingin membumihanguskan indonesia
kau berjuan dengan jiwa dan raga
menyerukan kata-kata penuh semangat
berjuang hanya denagan sebatang bambu
namun bukan sembarang bambu yang diraut runcing
inilah….
semangat patriotisme
bersatu padu mengusir penjajah
demi berkibarnya sang merah putih
kau pergi menelusuri pelosok negeri
relakan nyawa dan kehidupan didunia
demi berdirinya sang garuda
kini kau telah tiada
namun perjuanganmu tak telupakan
kini kau tenang dialam sana
kamilah yang akan melanjutkan cita-cita sucimu
semangat bagai kobaran api
selaluu ada dihati penerusmu
saat kau kembali kepangkuannya
kau bawa sejuta kebanggaan di hati
By: Ayu(SPENSA)
NEGERI IMPIAN
Puisi Efoel Lintang
rembulan terbit dari barat, seperti wajahmu yang bulat
seakan menyiratkan yang tak tersurat
dibalik kharisma kemilaunya cahaya yang semburat
menghipnotis hati biar terpikat
lemah gemulai gerakanmu
iringi lagu rindu yang mendayu
sendu tatap matamu menghiba pelepas rindu
tujuh purnama telah kau tunggu
tujuh negeri telah kau lewati
masih belum kau temui apa yang kau cari
diantara bimbangnya hati
apa sebenarnya yang kau cari
tanpa jawab yang kau dapati
bertambah galaulah hati
melihat nasib ini negeri
anak kurang gizi
bergelimpangan bayi mati
ibu-ibu tak punya asi
menggilanya aborsi
merajalelanya multilasi
ditingkahi bobroknya birokrasi ini negeri
lubuklinggau, 18 januari 2012
NEGERI INI
Saat sarafku dipengapkan meja 1/2 biro
Kupahat hatiku itu lagi
Pada prasasti tugu negriku
Agar para pahlawan negri ini
Tak lagi keluhkan sesal
Harus lahir di negri ini
Sudirman-sudirman reformasi
Harus berkembang di negri ini
Sukarno-sukarno reformasi
Harus bangkit di negri ini
Suharto-suharto reformasi
Agar diponegoro tak lagi keluhkan java
Agar wolter monginsidi tak tangisi celebes
Agar Patimura tak sia-siakan maluku
Agar Indonesiaku
Tak lagi tangisanku
10 Puisi Perjuangan yg WOW
Description: 10 Puisi Perjuangan yg WOW Rating: 4 Reviewer: Imam Murtaqi - ItemReviewed: 10 Puisi Perjuangan yg WOW
0 comments:
Posting Komentar