BEJANA BERHUBUNGAN

BEJANA BERHUBUNGAN


BEJJANA BERHUBUNGAN


Pernahkah kamu mengamati bentuk permukaan air dalam teko atau selang yang ditekuk ? Ternyata, permukaan zat cair tersebut tetap mendatar, dan tidak terpengaruh bentuk tempat zat cair itu. Teko dan selang termasuk bejana berhubungan. Hal ini kemudian dinyatakan dalam hukum yang terkenal dengan nama hukum bejana berhubungan. Hukum bejana berhubungan berbunyi:
BEJJANA BERHUBUNGAN
Bila bejana-bejana berhubungan diisi dengan zat cair yang sama dan berada dalam keadaan setimbang maka permukaan zat cair dalam bejana - bejana terletak pada sebuah bidang datar


Hukum bejana berhubungan membahas

mengenai zat cair sejenis dalam bejana 

berhubungan. Lalu, apa yang akan terjadi jika 
bejana berhubungan tersebut diisi dengan 
beberapa zat cair tidak sejenis?  Untuk kasus 
seperti ini digunakan prinsip tekanan 
hidrostatis, yaitu tekanan zat cair akan sama

pada kedalaman yang sama.
BEJJANA BERHUBUNGAN
Dinyatakan dalam rumus :


Pa  = Pb

p1 . g . h1 =  p2 . g . h2

p1 . h1 = p2 . h2


Beberapa hal yang menyebabkan prinsip bejana berhubungan tidak
berlaku antara lain sebagai berikut.

a. Bejana diisi oleh zat cair yang memiliki massa jenis berbeda.
b. Bejana dalam keadaan tertutup, baik salah satu bejana maupun keduaduanya.
c. Adanya unsur pipa kapiler pada bejana, yaitu pipa kecil yang memungkinkan air menaiki sisi bejana.

Peristiwa bejana berhubungan banyak dijumpai dalam kehidupan seharihari di antaranya:
a. air dalam teko,
b. alat pengukur kedataran suatu permukaan (water pass), dan
c. penyaluran air melalui selang pada tempat dengan ketinggian yang sama.





*catatan :

 p =  massa jenis            (kg/m3)
 h =  ketinggian zat cair  (m)
 g = percepatan gravitasi 






Description: BEJANA BERHUBUNGAN Rating: 4 Reviewer: Imam Murtaqi - ItemReviewed: BEJANA BERHUBUNGAN

0 comments:

artikel terkait imam murtaqi