Pewilayahan Berdasarkan Fenomena Litosfer

Pewilayahan Berdasarkan Fenomena Litosfer


Pewilayahan Berdasarkan Fenomena Litosfer - Fenomena litosfer yang akan dijadikan dasar klasifikasi berdasarkan batuan, kemiringan lereng, dan tanah.

a. Pewilayahan berdasarkan fenomena batuan
Tiap-tiap daerah di permukaan bumi memiliki jenis batuan yang berbeda, hal ini ada kaitannya dengan proses pembentukan kulit bumi. Berdasarkan umur batuan dapat dibedakan menjadi wilayah bebatuan tersier dan wilayah bebatuan kuarter.
Pewilayahan Berdasarkan Fenomena Litosfer
Berdasarkan genesanya dapat dibedakan menjadi wilayah bebatuan magmatik, wilayah bebatuan metamorfik, wilayah bebatuan sedimen (endapan), dan wilayah bebatuan gamping. Berdasarkan kekompakan batuan dapat dibedakan menjadi wilayah bebatuan terkonsolidasi dan wilayah berbatuan tidak terkonsolidasi.

b. Pewilayahan berdasarkan fenomena kemiringan lereng
Tiap-tiap daerah di permukaan bumi memiliki kemiringan lereng yang berbeda, hal ini ada kaitannya dengan proses dinamika kulit bumi dan sifat batuan. Daerah yang sifat batuannya rigid (keras) jika ada pergerakan kulit bumi akan terjadi patahan dan rekahan, sedangkan pada batuan yang lunak jika ada pergerakan kulit bumi akan terjadi lipatan dan punggungan.

Berdasarkan fenomena tersebut maka permukaan bumi dapat dibedakan wilayah hampir datar (kemiringan lereng < 2%), wilayah agak miring (kemiringan lereng antara 2-7%), wilayah miring (kemiringan lereng antara 7-12%), wilayah agak curam ((kemiringan lereng antara 12-18%), wilayah curam (kemiringan lereng 18-24%), dan wilayah sangat curam (kemiringan lereng > 24%).

c. Pewilayahan berdasarkan fenomena tanah





Pewilayahan Berdasarkan Fenomena Litosfer

Tiap-tiap daerah di permukaan bumi memiliki jenis tanah yang berbeda. Hal ini berkaitan dengan faktor iklim, organisme, batuan, topografi, dan waktu.

Berdasarkan genesisnya tanah dapat dibedakan menjadi wilayah tanah mineral dan wilayah tanah organik. Berdasarkan tekstur tanah dapat dibedakan menjadi wilayah tanah berpasir, wilayah tanah berdebu, dan wilayah tanah berlempung (clay).

Berdasarkan kedalaman tanah dapat dibedakan menjadi wilayah tanah dalam dan wilayah tanah dangkal (litosol). Berdasarkan perkembangannya dapat dibedakan menjadi wilayah tanah baru (seperti regosol) dan wilayah tanah yang telah mengalami perkembangan (seperti latosol, kambisol, podsolik, mediteran, dan yang lainnya).

Demikian artikel "Pewilayahan Berdasarkan Fenomena Litosfer" ini saya susun, artikel ini saya ambil dari ( BSE )





Description: Pewilayahan Berdasarkan Fenomena Litosfer Rating: 4 Reviewer: Imam Murtaqi - ItemReviewed: Pewilayahan Berdasarkan Fenomena Litosfer

0 comments:

artikel terkait imam murtaqi