Harta Karun

Harta Karun


Direktur Peninggalan Bawah Air Ditjen Sejarah dan Kepurbakalaan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Surya Helmi, Surya Helmi mengatakan, ada sekitar 500.000 kapal karam berada di sejumlah wilayah perairan laut Indonesia. Sementara di seluruh dunia, ada sekitar 5 juta kapal karam.

"Menurut data UNESCO, setidaknya ada lima juta kapal karam di seluruh dunia dan 10 persennya ada di Indonesia," kata Surya Helmi di sela-sela Rapat Koordinasi Sinkronisasi Percepatan Pembangunan Museum Maritim di Tanjungpandan, Belitung, kemarin, seperti dilansir dari antara.

Helmi menjelaskan, Indonesia sangat kaya akan cagar budaya bawah laut yang harus dilindungi. "Berdasarkan Undang-Undang (UU) No. 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya, pemerintah akan memberi sanksi berat bagi siapa saja yang melakukan tindak pidana pemindahan atau perusakan Cagar Budaya Indonesia," kata Helmi.

Oleh sebab itu, Helmi meminta nelayan untuk tidak sembarangan mengambil benda-benda dari dalam laut tanpa lebih dulu melaporkannya pada pemerintah. Pelanggaran terhadap Undang-Undang tersebut akan dikenai sanksi pidana penjara paling lama lima tahun dan denda maksimal Rp1 miliar.

Sementara Sekretaris Dewan Kelautan Indonesia, Dedy H Sutisna menyebutkan, potensi ekonomi Benda Berharga Asal Muatan Kapal yang Tenggelam (BMKT) senilai USD 1,1 miliar. "Diperkirakan ada 700 hingga 800 titik potensi BMKT tapi baru 463 titik yang teridentifikasi," kata Dedy.

Harta Karun
Harta Karun
Peneliti asal Jepang, Akifumi Iwabuchi mengatakan, Indonesia sangat berpotensi mengembangkan taman budaya bawah air karena banyak terdapat benda-benda bernilai arkeologis di laut. "Misalnya saja Belitung, ada dua buah kapal karam yang sangat berharga tapi sayangnya benda-benda arkeologisnya sudah dijarah yakni kapal dari dinasti Tang dan kapal Tek Sing," kata Akifumi.

Akifumi menjelaskan, dengan teknologi yang tepat penelitian lebih lanjut, taman budaya bawah air dapat dikembangkan di Indonesia.


Harta Karun Yang Sudah Diangkat Dari Indonesia

Porselen berwujud mangkuk, piring, dan cangkir yang diperkirakan berasal dari zaman Dinasti Ming di China ditemukan di laut Indonesia, di rute menuju Jakarta, pada tahun 2008. Tidak disebutkan lokasi spesifik penemuan ini, hanya disebutkan berjarak 150 kilometer dari pantai Ibu Kota di kedalaman 60 meter. Pada operasi pengangkatan di tahun 2010, ditemukan 38.000 porselen dan hingga sekarang tercatat ada 700.000 itemyang ditemukan.

Rencananya harta karun bernilai Rp413 miliar akan diangkat oleh perusahaan Portugal yang berbasis arkeologi bawah laut, Arqueonautas Worldwide SA (QOW). Melalui CEO-nya Nikolaus Graf Sandizell, QOW dikatakan akan mengambil harta ini tahun depan. Lamanya waktu pengangkatan karena izin yang sengaja ditunda oleh Pemerintah Indonesia.

Pengangkatan ini, dikatakan Sandizell, harus segera dilakukan untuk mencegah kehilangan. Berbagai faktor bisa memicunya, mulai dari jaring nelayan, eksplorasi minyak, pipa bawah laut, hingga tangan usil para penjarah. "Kami ingin menarik perhatian atas cepatnya harta karun ini menghilang. Dalam waktu sepuluh tahun, ini semua akan terlambat," ujar Sandizell seperti dilansir Bloomberg, Selasa (29/5).

Biaya pengangkatan harta karun yang disebut cagar budaya oleh Pemerintah Indonesia ini memakan biaya yang tidak sedikit, sekitar Rp60,5 miliar. Ini belum ditambah biayaplatform buatan di atas laut untuk penempatan sementara hasil yang baru diangkut.

Namun, menurut Sekretariat Panitia Nasional Pengangkatan dan Pemanfaatan Benda Berharga Asal Muatan Kapal Tenggelam (BMKT), pengangkatan ini belum mendapat izin. Karena BMKT masih menunggu Peraturan Pemerintah turunan dari UU No 11 2010 tentang cagar budaya,

"Izin saat ini tidak keluarkan lagi, semuanya masih moratorium," kata Adria Yuki, salah satu anggota di Seksi BMKT saat berbincang dengan National Geographic Indonesia,Rabu (30/5).

Pihak BMKT juga sudah mengenal Sandizell karena sempat melakukan presentasi untuk penelitian dan konservasi harta karun yang ditemukan di Indonesia pada April 2012. Jika memang ada sebagian dari harta ini yang dijual, maka hasilnya akan dibagi dua antara Pemerintah Indonesia dengan perusahaan yang mengambilnya. Hanya saja belum ada pembagian persentase barang yang belum dijual.

"Hasil pengangkatan ini tidak boleh dibawa ke luar negeri, hanya boleh dijual di Indonesia. Sebagian dana ini nantinya juga akan untuk penyelamatan cagar budaya Indonesia," kata Yuki lagi.

Namun, belum adanya rambu-rambu perizinan bukan artinya cagar budaya Indonesia berupa harta karun ini aman dari penjarahan. Di tahun 1986, Michael Hatcher asal Australia dituding mengambil bernilai triliunan rupiah dari laut Indonesia. Hal ini berlanjut hingga tahun 1999 dan 2010 di mana ia dilaporkan mengambil harta karun di Subang, Jawa Barat.

Besarnya cakupan laut Indonesia, ditambah minimnya pengawasan jadi salah satu faktor kemudahan pencurian ini. Menurut data dari BMKT dan LIPI, saat ini ada 463 titik peninggalan harta karun di Tanah Air tapi baru dilakukan sepuluh pengangkatan. Data UNESCO menyebut, ada tiga juta kapal yang bangkainya teronggok di dasar lautan. 50.000 di antaranya mengandung harta bernilai yang berusia ribuan tahun.







Description: Harta Karun Rating: 4 Reviewer: Wahyu Winoto, S.Pd. - ItemReviewed: Harta Karun

0 comments:

artikel terkait imam murtaqi