indikator asam basa
indikator asam basa
a. Kertas lakmus
Kertas lakmus adalah kertas yang diberi suatu senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asam maupun basa. Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya seperti tertera dalam tabel 1.
Tabel 1. Warna kertas lakmus jika dikenai larutan asam basa
Jenis kertas lakmus | Dalam larutan bersifat | ||
Asam | Basa | Netral | |
Merah Biru | Merah Merah | Biru Biru | Merah Biru |
Tabel 2. Warna kertas lakmus bila ditetesi larutan sampel.
Zat | Lakmus merah | Lakmus biru |
Air HCl 0,1 M NaOH 0,1 M | Tetap merah Tetap merah Biru | Tetap biru Merah Tetap biru |
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa:
1) Air bersifat netral karena tidak memberi perubahan warna pada kertas lakmus.
2) Larutan HCl bersifat asam karena dapat memerahkan lakmus biru.
3) Larutan NaOH bersifat basa karena dapat membirukan lakmus merah.
Penyebab sifat asam menurut Arrhenius adalah karena adanya ion H +jika zat tersebut dilarutkan dalam air, begitu juga sifat basa ditimbulkan karena adanya ion OH - yang terjadi oleh pelarutan zat dalam air.
Menurut teori Arrhenius, zat yang dalam air menghasilkan ion H +disebut asam danbasa adalah zat yang dalam air terionisasi menghasilkan ion OH - .
HCl --> H + + Cl -
NaOH --> Na + + OH -
Meskipun teori Arrhenius benar, pengajuan desertasinya mengalami hambatan berat karena profesornya tidak tertarik padanya. Desertasinya dimulai tahun 1880, diajukan pada 1883, meskipun diluluskan teorinya tidak benar. Setelah mendapat bantuan dari Van’ Hoff dan Ostwald pada tahun 1887 diterbitkan karangannya mengenai asam basa. Akhirnya dunia mengakui teori Arrhenius pada tahun 1903 dengan hadiah nobel untuk ilmu pengetahuan.
Sampai sekarang teori Arrhenius masih tetap berguna meskipun hal tersebut merupakan model paling sederhana. Asam dikatakan kuat atau lemah berdasarkan daya hantar listrik molar. Larutan dapat menghantarkan arus listrik kalau mengandung ion, jadi semakin banyak asam yang terionisasi berarti makin kuat asamnya. Asam kuat berupa elektrolit kuat dan asam lemah merupakan elektrolit lemah. Teori Arrhenius memang perlu perbaikan sebab dalam lenyataan pada zaman modern diperlukan penjelasanyang lebih bisa diterima secara logik dan berlaku secara umum. Sifat larutan amoniak diterangkan oleh teori Arrhenius sebagai berikut:
NH 4 OH --> NH 4 + + OH -
Jadi menurut Svante August Arrhenius (1884) asam adalah spesi yang mengandung H + dan basa adalah spesi yang mengandung OH -, dengan asumsi bahwa pelarut tidak berpengaruh terhadap sifat asam dan basa.
b. Menggunakan Indikator
Untuk pengetesan senyawa bersifat asam atau basa dapat dilakukan dengan menggunakan indikator. Indikator adalah suatu zat, yang warnanya berbeda-beda sesuai dengan konsentrasi ion-Hidrogen. Indikator umumnya merupakan suatu asamatau basa organik lemah, yang dipakai dalam larutan yang sangat encer. Asam atau basa indikator yang tidak terdisosiasi mempunyai warna yang berbeda dengan hasil disosiasinya, sehingga memudahkan praktikan dalam menentukan apakah larutan tersebut bersifat asam atau bersifat basa.
Tabel 3. Indikator yang ada di dalam Laboratorium
Indikator | Nama Kimia | Dalam asam | Dalam basa | Jangka pH |
(Asam) biru kresilbrilian (Asam) a -naftol benzein Ungu metil (Asam) merah kresol (Asam) biru timol Ungu meta kresol Ungu bromo fenol Jingga metil Merah Kongo Hijau bromo kresol Merah metil Merah klorofenol (Litmus) azolitmin Biru bromotimol Ungu difenol (Basa) merah kresol a -Naftol-ftalein (Basa) biru timol (Basa) a -Naftol-benzein Fenolftalein Timolftalein (Basa) biru kresilbrilian | Amino-dietilamino-metil difenazonium klorida Pentametil p -rosanilia hidrokloridaO-kresolsulfon-ftalein Timol-sulfon-ftalein m-kresolsulfon-ftalein Tetrabromofenol-sulfon ftalein Dimetilamino-azo- benzena-natrium sulfonat Asam difenil-bis-azo a -naftilamina-4-sulfonat Tetrabromo-m-kresol sulfon ftalein O-Karboksibenzena-azo dimetilanilina Diklorofenol-sulfon ftalein Dibromo-timol-sulfon ftalein O-Hidroksi-difenil sulfon ftalein O-Kresol-sulfon ftalein a - Naftol-ftaleinTimol-sulfon ftalein Amino-dietilamino-metil difenazonium klorida | Jingga-merah Tak berwarna Kuning Merah Merah Merah Kuning Merah Lembayung Kuning Merah Kuning Merah Kuning Kuning Kuning Kuning Kuning Kuning Tak berwarna Tak berwarna Biru | Biru Kuning Hijau-biru Kuning Kuning Kuning Biru Kuning Merah Biru Kuning Merah Biru Biru Lembayung Merah Biru Biru Hijau-biru Merah Biru Kuning | 0,0-1,0 0,0-0,8 0,0-1,8 1,2-2,8 1,2-2,8 1,2-2,8 2,8-4,6 3,1-4,4 3,0-50 3,8-5,4 4,2-6,3 4,8-6,4 5,0-8,0 6,0-7,6 7,0-8,6 7,2-8,8 7,3-8,7 8,0-9,6 8,2-10,0 8,3-10,0 9,3-10,5 10,8-12,0 |
Sumber : G.Svehla. 1990: 57-58
Selain indikator diatas larutan asam dan basa dapat ditentukan dengan menggunakan bahan-bahan alami yang berwarna seperti dari kunyit, bunga sepatu merah, kulit manggis dan lain-lain. Untuk membuat warna ungu akan terbentuk pada suasana netral, larutan asam akan memberikan larutan berwarna ungu ke warna merah kecoklatan dan dalam larutan basa akan memberkan warna ungu ke biru kehitaman.
post sebelumya
indikator asam basa
Description: indikator asam basa Rating: 4 Reviewer: Imam Murtaqi - ItemReviewed: indikator asam basa
0 comments:
Posting Komentar