Cara Menganalisis Lokasi Industri Pada Peta

Cara Menganalisis Lokasi Industri Pada Peta


Cara Menganalisis Lokasi Industri Pada Peta - Untuk dapat menganalisis lokasi industri pada peta, maka tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor yang sudah kita pelajari sebelumnya, yaitu: bahan mentah, modal, sumber energi, tenaga kerja, pasar, teknologi, transportasi, perundang-undangan, dan lingkungan.

Perlu kamu ingat kembali, bahwa keberadaan faktor-faktor tersebut semata-mata untuk menghemat biaya transportasi yang seminimal mungkin sehingga biaya produksi dapat ditekan. Selain unsur-unsurnya, penentuan lokasi industri juga sangat dipengaruhi oleh jenis dan karakteristik kegiatan industrinya.
Cara Menganalisis Lokasi Industri Pada Peta
Misalnya, kamu ingin menentukan lokasi industri tekstil pada peta. Industri tekstil lebih menekankan pada penggunaan tenaga kerja yang banyak dengan pendidikan yang rendah; biaya angkut hasil produksi lebih tinggi daripada bahan mentah; terletak pada jaringan lalu lintas ramai; jauh dari lokasi pemukiman padat; harga lahan dan pajak yang rendah; dan adanya kebijakan pemerintah terhadap perencanaan tata ruang di lokasi tersebut. Dengan faktor-faktor tersebut, tentunya kamu dapat menentukan di mana sebaiknya lokasi industri tersebut ditempatkan.

Sebagai contoh, lihatlah peta Kota Bandung dan sekitarnya, yang di dalamnya terdapat kawasan industri.

Garis-garis panah yang ditunjukkan pada peta di atas merupakan pusat-pusat atau kawasan industri yang berkembang di dekitar daerah Kota Bandung atau daerah pinggiran kota. Tahukah kamu, mengapa kawasan industri berkembang di sana? Sebagai jawaban, kamu bisa menganalisisnya dengan bantuan faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaan lokasi industri di atas!







Cara Menganalisis Lokasi Industri Pada Peta
Adapun untuk menentukan suatu lokasi pertanian yang ideal pada peta, maka harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberlangsungan perkembangannya, seperti luas dan penggunaan lahan; keadaan iklim yang menunjang pertumbuhan tanaman pertanian; sumber air; kesuburan tanah; kedekatan dengan sarana transportasi untuk mengangkut hasil panen; dan kedekatan dengan lokasi pemasaran hasil pertanian.

Sebagai contoh, Kota Bandung yang merupakan salah satu kota besar berpenduduk padat dan sebagai pusat pertumbuhan, memiliki daerah hinterland yang subur sehingga dapat memasok hasil pertanian yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kotanya. Jika kita lihat pada peta (Gambar 2.5), kawasan Bandung Utara, Bandung Selatan, dan Kabupaten Garut, merupakan daerah pegunungan yang potensial bagi produktivitas pertanian lahan kering, seperti palawija, hortikultura, dan hasil perkebunan lainnya.

Di samping itu, sebagian besar wilayah dataran rendah di Bandung Selatan, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Garut merupakan kawasan pertanian lahan basah seperti padi sawah yang berproduktivitas tinggi. Selain karena kondisi alam yang mempengaruhi daerah-daerah tersebut sebagai lokasi pertanian, kedekatan jarak dan lengkapnya sarana prasarana transportasi dengan Bandung memberikan kemudahan dalam hal pemasaran hasil produksi.

Demikian artikel "Cara Menganalisis Lokasi Industri Pada Peta"





Description: Cara Menganalisis Lokasi Industri Pada Peta Rating: 4 Reviewer: Imam Murtaqi - ItemReviewed: Cara Menganalisis Lokasi Industri Pada Peta

0 comments:

artikel terkait imam murtaqi