Puisi Hari Pahlawan

Puisi Hari Pahlawan


Puisi Hari Pahlawan




Salam Merdeka!
Oentoek memeringati hari Pahlawan 10 November 2010,
Saya mengirim beberapa rekaman kejadian sekitar 1945 dan masa-masa
Agresi Belanda di tahoen-tahoen berikoetnya, 1946, 1947, 1948
dan 1949. Rekaman kejadian itu penulis toelis dalam bentoek Poesi
,sebagaimana tercantoem di bawah ini. Kiranya poeisi-poesi ini dapat
imammurtaqi.com yang kita cintai ini
Selamat membaca!
MERDEKA!!
Terimakasih atas perhatiannya.

Puisi Hari Pahlawan


penyair


SURABAYA 65 TAHUN LALU

nyanyian 'oh surabaya o surabaya' bergema nyaring di kupingku
enam puluh lima tahun yang lalu
darah bersimbah seperti laut yang menjilat-jilat
pantai pelabuhan tanjungperak yang bergelombang

keruntuhan sekutu yang mengirimkan nyawa jenderal mallaby
dan tubuhnya jadi sansak empuk pejuang-pejuang
hanya bermodal bambu runcing
dentuman bom, pecahan granat dan desingan peluru tajam
merangsek rakyat yang tak tertembus kecanggihan senjata sekutu

akrobatik maut antara ratusan ribu rakyat
dan pesawat pembom inggris di udara surabaya
tak menggentarkan semangat perlawanan itu
gelora gelombang laut mengirimkan amunisinya kepada rakyat
yang terus menentang pembantaian negara besar
kepada bangsa yang masih berjuang
untuk melepaskan diri
dari belenggu kezaliman, kemiskinan dan keterbelakangan.





Puisi Hari Pahlawan
Insiden Bendera

aku sudah selesai menghitung pintu-pintu hotel yamato
(orang jepang menyebutnya hoteru yamato)
akan kujelaskan mengapa surabaya 19 september 1945 meledak
rakyat larut dalam kegembiraan atas kemerdekaan
tentara-tentara belanda memperkeruh dengan mengibarkan simbol ketamakannya

sayap-sayap malaikat berdesir mengajak ribuan rakyat surabaya
bertempur dengan 20 tentara belanda
yang menaikkan bendera belanda di hoteru yamato
resimen soedirman memeperingatkan
"hei, meneer, turunkan itu bendera negeri
yang tak kukenal"
tentara londo kebo itu tak menggubris
membiarkan bendera aneh itu berkibar tak tahu diri

sembilan belas tentara belanda itu terperosok ke mentalitas comberan
seorang bernama mr.prolegman
mati ditusuk pemuda surabaya
seorang pemuda dengan gagah berani
memanjat tiang bendera
merobek warna biru yang melecehkan bangsa indonesia
merah putih berkibar di langit yang bening
pekik "merdeka"
menggema ke seluruh kota surabaya!







BAMBU RUNCING

mengapa kau bawa padaku
moncong bayonet dan sangkur terhunus
padahal aku hanya ingin merdeka
dan membiarkan nyiur-nyiur derita
musnah di tepian langit

karena kau memaksaku
bertahan atau mati
dengan mengirim ratusan bom
yang kau ledakkan di kepalaku
terpaksa aku membela diri
pesawat militermu jatuh
ditusuk bambu runcing
dan semangat perbudakanmu runtuh
kandas di batu-batu cadas
kota surabaya yang panas!

sekian Puisi Hari Pahlawan





Description: Puisi Hari Pahlawan Rating: 4 Reviewer: Imam Murtaqi - ItemReviewed: Puisi Hari Pahlawan

0 comments:

artikel terkait imam murtaqi